Jumat, 17 Agustus 2012

Aku dan bangsaku


                Pagi ini, adalah pagi yang sangat bersejarah bagi bangsa ku, 67 tahun sudah kemerdekaan dinikmati bangsa ku, banyak warna warni yang sedikit mencoreng merah putih yang bersih, suci, dan indah. Tujuan kemerdekaan selama ini masih belum tercapai, masih banyak saudara saudara ku yang merasa terjajah, masih banyak adik adikku yang putus sekolah, dan masih banyak orang tuaku yang tak bisa menikmati indahnya hidup di sisa serpihan serpihan umurnya. Alam nusantara yang luas masih banyak digerogoti asing, seakan masih dijajah, pemuda-pemuda pintar diajak mengabdi bersama mereka, gaji yang besar, kedudukan yang tinggi, ini seakan seperti kacung belanda pada masa penjajahan dulu, Negara-negara asing masih ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan Negara. Merdeka di luar, terjajah di dalam, mungkin itu yang tergambar di negeri ini.
Beberapa hari lagi tepat 19 tahun aku menginjakkan kaki di bumi nusantara ini, negeri yang indah dengan milyaran pesona dan jutaan budaya, beranekaragam seni dari negeri menghiasi indahnya Indonesia, aku menikmatinya tanpa biaya, tapi aku sadar masih sangat sedikit kontribusi yang aku berikan, masih sedikit perubahan kebaikan yang aku sumbangkan, dan masih sangat sedikit kebahagiaan yang aku berikan bagi negeri ini.
Teringat ketika kakek bercerita tepat di depan rumah tua yang atapnya dari ijuk dengan model tanduk kerbau, seakan menggambarkan kerajaan minangkabau, ia menceritakan begitu dasyatnya perjuangan para pejuang minangkabau di berbagai nagari dalam melawan belanda, mulai dari raja sampai masyarakat biasa, terdengar cerita akan tokoh-tokoh minangkabau mulai dari Tuanku Imam Bonjol sampai dengan Sutan syahrir, tak heran jika kakek memberi nasehat, “agamais seperti tuanku imam bonjol, sosialis seperti Hatta, diplomatis seperti syahrir, kritis seperti Yamin”
Indah memang, tapi sampai saat ini masih sangat sulit rasanya, belum lagi tuntutan jalan yang berbeda, menjadi seorang saintis, jalan yang kupilih, entah benar entah salah, tapi aku yakin jalan ini, jalan yang aku pilih, jalan yang aku nikmati, jalan yang insyaallah diridhoi-Nya,  mungkin aku bisa berkontribusi total dengan jalan ini, chemist yang agamais, sosialis, diplomatis dan tentu kritis.
Semoga suatu saat nanti jalan ini bisa membuatku memecahkan seteret permasalahan bangsaku, berusaha untuk melakukan revolusi-revolusi ke arah kebaikan, Jalan ini masih panjang, masih banyak waktu untuk belajar, berusaha memanfaatkan setiap detik sebagai proses pembelajaran.
Dewasa bukan hanya tau mana yang baik mana yang buruk tapi dewasa itu tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi memikirkan orang lain, status mahasiswa itu bukan hanya sebagai seorang pelajar tingkat atas, tapi juga sebagai agen perubahan, banyak beban yang dipikul untuk negeri ini, masih banyak tanggung jawab terhadap bangsa, masih banyak hutang kepada mereka rakyat Indonesia, mereka menunggu, mereka menanti, mereka berharap, dan mereka menangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar